Ada 3 sahabat yang sedang trekking di daerah pegunungan Himalaya. Pada suatu hari setelah mendaki berhari-hari, mereka tiba-tiba bertemu dengan seorang bijaksana dengan cahaya yang bersinar terang keluar dari tubuhnya.
Ketiga sahabat ini karena terpesona oleh nya datang menghampiri si Bijak dan ingin bertanya kepadanya. Si Bijak memperbolehkan, tetapi secara bergantian.
Sahabat No.1 bertanya "Apakah Agama yang terbaik di muka bumi ini?"
Si bijak balik bertanya "Apa agama yang anda yakini?"
Sahabat No.1 menjawab "Saya beragama Kristen".
Si bijak menjawab "Bagus sekali, agama yang terbaik adalah Agama Kristen".
Si No.1 dengan muka gembira mengakhiri percakapan tsb.
Giliran si No.2 yang beragam Islam yang bertanya.
Dan si Bijak menjawab "Agama Islam lah yang terbaik".
Demikian juga pada saat si No.3 yang beragama Buddha yang bertanya.
Si bijak menjawab " Agama Buddha adalah Agama yang terbaik".
Semua meng-usai percakapan mereka dengan muka bahagia, sampai akhirnya mereka saling membandingkan jawaban mereka. Muka kesalpun keluar, dan bersama2 mereka kembali mencari si Bijak untuk konfirmasi.
Si Bijak menjawab:
"Saya tidak mempermainkan kalian, karena Agama yang terbaik bagi yang bertanya adalah Agama yang sudah diyakini orang tersebut. Jika saya mengatakan agama orang lain yang terbaik, maka saya bagaikan telah membawa diri kalian ke Neraka, dimana diri anda akan terbakar oleh api emosi, kemarahan, kebencian dan ketidakpuasan. Dengan begitu, apa artinya agama kalian?
Memang semua agama kalian adalah yang terbaik, walaupun belum tentu yang bermanfaat bagi kalian.
Yang lebih penting dari agama yang terbaik adalah pada saat agama tersebut setelah diyakini, merasa cocok dan dipraktekkan dengan benar, bisa mengikis segala kekotoran batin yang ada didalam diri masing-masing, memberikan kebahagiaan bagi diri sendiri dan juga orang lain.
Bagaikan sungai yang dapat memberikan manfaat dengan pengairan, tetapi juga bisa merugikan lingkungan setempat pada saat banjir meluap. Demikian pula dengan agama yang tidak dipraktekan dengan benar, tetapi hanya disombongkan dengan ego yang meluap adalah bagaikan sungai yang meluap.
Yang terpenting bukanlah Agama mana yang terbaik, tetapi bagaimana suatu keyakinan setelah dipraktekkan bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri, bagi orang laing dan tidak merugikan siapapun.
It's not the religion, it's you!
So stop sasting time comparing the best religion. Jadilah sungai yang bermanfaat, bukan sungai meluap yang membawa mala petaka."
Semoga pada akhirnya , semuanya memperoleh kebahagiaan abadi sesuai dengan cara dan keyakinannya masing-masing. (Sumber)
Ketiga sahabat ini karena terpesona oleh nya datang menghampiri si Bijak dan ingin bertanya kepadanya. Si Bijak memperbolehkan, tetapi secara bergantian.
Sahabat No.1 bertanya "Apakah Agama yang terbaik di muka bumi ini?"
Si bijak balik bertanya "Apa agama yang anda yakini?"
Sahabat No.1 menjawab "Saya beragama Kristen".
Si bijak menjawab "Bagus sekali, agama yang terbaik adalah Agama Kristen".
Si No.1 dengan muka gembira mengakhiri percakapan tsb.
Giliran si No.2 yang beragam Islam yang bertanya.
Dan si Bijak menjawab "Agama Islam lah yang terbaik".
Demikian juga pada saat si No.3 yang beragama Buddha yang bertanya.
Si bijak menjawab " Agama Buddha adalah Agama yang terbaik".
Semua meng-usai percakapan mereka dengan muka bahagia, sampai akhirnya mereka saling membandingkan jawaban mereka. Muka kesalpun keluar, dan bersama2 mereka kembali mencari si Bijak untuk konfirmasi.
Si Bijak menjawab:
"Saya tidak mempermainkan kalian, karena Agama yang terbaik bagi yang bertanya adalah Agama yang sudah diyakini orang tersebut. Jika saya mengatakan agama orang lain yang terbaik, maka saya bagaikan telah membawa diri kalian ke Neraka, dimana diri anda akan terbakar oleh api emosi, kemarahan, kebencian dan ketidakpuasan. Dengan begitu, apa artinya agama kalian?
Memang semua agama kalian adalah yang terbaik, walaupun belum tentu yang bermanfaat bagi kalian.
Yang lebih penting dari agama yang terbaik adalah pada saat agama tersebut setelah diyakini, merasa cocok dan dipraktekkan dengan benar, bisa mengikis segala kekotoran batin yang ada didalam diri masing-masing, memberikan kebahagiaan bagi diri sendiri dan juga orang lain.
Bagaikan sungai yang dapat memberikan manfaat dengan pengairan, tetapi juga bisa merugikan lingkungan setempat pada saat banjir meluap. Demikian pula dengan agama yang tidak dipraktekan dengan benar, tetapi hanya disombongkan dengan ego yang meluap adalah bagaikan sungai yang meluap.
Yang terpenting bukanlah Agama mana yang terbaik, tetapi bagaimana suatu keyakinan setelah dipraktekkan bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri, bagi orang laing dan tidak merugikan siapapun.
It's not the religion, it's you!
So stop sasting time comparing the best religion. Jadilah sungai yang bermanfaat, bukan sungai meluap yang membawa mala petaka."
Semoga pada akhirnya , semuanya memperoleh kebahagiaan abadi sesuai dengan cara dan keyakinannya masing-masing. (Sumber)
Kalau menurut saya sih semua AGAMA pasti mengajarkan KEBAIKAN... Karena agama pada mulanya adalah berupa Pengajaran yang turun LANGSUNG dari SANG PENCIPTA UNTUK MEMBERIKAN HUKUMNYA kepada orang YAHUDI dengan SEPULUH PERINTAH TUHAN (TEN COMMANDEMENT) dan dilanjutkan dengan HUKUM KASIH... "KASIHILAH TUHAN ALLAHMU DAN SESAMAMU MANUSIA SAMA SEPERTI ENGKAU MENGASIHI DIRIMU SENDIRI.. INI ADALAH HUKUM YANG TERUTAMA. Nah kalau ada Ajaran yang melenceng dari sini... berarti ya harus ditelaah lebih lanjut.. apa gunanya orang beragama.. Kalau hanya membikin kisruh diBumi ini dengan segala macam alasan pembenaran maka patut dipertanyakan ajaran tersebut.. Karena pada dasarnya manusia diciptakan segambar dengan rupa Allah dan diciptakan dengan sangat baik.. Tetapi pada saat pengajaran yang salah masuk ke otaknya orang tersebut bisa menjadi TIDAK BAIK...
ReplyDeleteKESIMPULAN :
KALAU MAU MELIHAT SUATU AJARAN/ AGAMA YANG BAIK SAMA HALNYA DENGAN PERUMPAMAAN POHON YANG BAIK AKAN MENGHASILKAN BUAH YANG BAIK JUGA.. KITA harus MELIHAT "Pohon" yang baik dari BUAH YANG DIHASILKAN... BENAR TIDAK?! KARENA ORANG YANG TIDAK BERAGAMA PUN BISA BERBUAT BAIK... MALAH SEBALIKNYA ORANG YANG MERASA BERAGAMA ADALAH SEORANG YANG SUKA MEMBUAT KERUSUHAN DI MUKA BUMI INI... MANA YANG LEBIH BAIK ANTARA ORANG YANG TIDAK BERAGAMA TAPI BERBUAT BAIK ATAU ORANG MUNAFIK BERAGAMA YANG SUKA BERBUAT JAHAT?? RENUNGKANLAH.. BUKAN AGAMA YANG MENGANTARKAN KAMU KE SURGA TAPI PERBUATANMULAH......